Translate

Rabu, 08 Juni 2016

Timbangan Pustaka dan Resensi Novel "Ayah"

Timbangan Pustaka

Judul: Ayah
Pengarang: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Mei 2015
Tebal Buku: 396 Halaman


Resensi

Andrea Hirata, sang pengarang novel ternama Laskar Pelangi kini kembali dengan novel barunya yang berjudul Ayah. Sama seperti novel Laskar Pelangi, Ayah juga mengambil  Belitung sebagai latar lokasi untuk cerita utamanya. Di novel ini saya mendapat pelajaran tentang betapa pentingnya persahabatan dan keluarga.

Novel ini dimulai dengan menceritakan tentang keseharian dan latar belakang keluarga 3 karakter yang masing masing bernama Sabari, Ukun dan Tamat. Karakter karakter ini bersekolah di sekolah yang sama dan saling bersahabat. Ketiga sahabat ini masing masing memiliki sifat yang unik. Walau mereka diceritakan bersikap konyol dan naif, terkadang mereka bisa menjadi pintar juga.

Si karakter utama Sabari diceritakan jatuh cinta dengan Marlena yang sering dipanggil Lena sejak SMP. Walaupun Lena tidak menyukai Sabari karena wajahnya yang kurang tampan, Sabari tidak pernah menyerah dan selalu berusaha untuk mendapat perhatiannya. Hingga mereka sudah dewasa pun, Sabari masih terus mencintai Lena.

Sabari yang telah dewasa, memutuskan untuk bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh ayah dari Lena, Markoni. Di perusahaan itulah Sabari dapat melirik – lirik Lena. Ia juga menjadi karyawan teladan untuk menunjukkan kepada Markoni bahwa ia adalah karyawan yang baik.

Hingga suatu hari, kabar buruk tentang Lena tersebar. Lena dikabarkan telah hamil di luar nikah. Markoni pun memutuskan untuk menikahkan Lena dengan Sabari untuk menyelamatkan nama baiknya sendiri. Walaupun sudah menikah, Sabari dan Lena tetap tidak bisa akur. Lena masih malu memiliki Sabari sebagai suaminya.

Beberapa bulan kemudian lahirlah anak laki laki yang bernama Amiru yang kemudian dipanggil Zorro oleh Sabari. Sabari sangat menyayangi Zorro, setiap hari ia bekerja keras untuk Zorro. Walaupun Lena tidak tinggal dengan mereka, Sabari memakluminya dan tidak terlalu mempermasalahkannya karena ia memiliki Zorro yang dapat mengobati hatinya.

Seiring jalannya waktu, Lena pun menginginkan cerai dengan Sabari. Sabari tidak menolaknya karena yang penting dia masih bisa merawat Zorro. Namun Zorro diambil paksa oleh Lena. Lena dan Zorro hidup dan berpindah pindah karena Lena yang terus kawin cerai dengan orang lain.

Karena ditinggal Zorro, Sabari menjadi stress. Ia mogok makan, tidak mau mengurus rumah, dan tidak mau kerja. Kedua sahabatnya, Ukun dan Tamat kemudian memutuskan untuk menjelajahi Sumatra demi menemukan Lena dan Zorro. Perjalanan mereka pun tidak semudah yang dibayangkan. Walaupun demikian mereka rela melakukan apa saja demi kebahagiaan Sabari dan persahabatan yang masih bertahan. Bagaimana akhir cerita Sabari? Dapatkan teman temannya menemukan Lena dan Zorro? Ceritanya saya putuskan disini agar pembaca dapat membacanya sendiri.

Novel ini memiliki keunggulan yang unik dan berbeda dengan novel lainnya, yaitu banyaknya puisi yang dibuat sebagai pelengkap cerita. Kalimat demi kalimat mudah dibaca dan ditulis dengan indah serta bermakna.

Walaupun demikian, novel ini memiliki kekurangan dimana adanya cerita yang kurang penting tapi terlalu berliku liku dan berlebihan. Ada juga penyebutan nama yang diulang ulang setiap kalimatnya.

Kesimpulannya, novel ini bagus dan penuh dengan kejutan kecil. Cerita antara Ayah dengan anaknya pun menurut saya mampu menyentuh hati setiap pembacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar