Bab 6 Manusia dan Penderitaan
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan
susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir
batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun
peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang atau
sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
B.
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Dengan siksaan-siksaan itu Allah akan
menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena
dosa-dosanya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak
terjadi dan banyak dibaca diberbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis
dihalaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar
si korban.
Dengan demikian jelaslah disatu pihak kasus siksaan, pemerkosaan,
perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan
mengekspose berita-berita seperti itu koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag
yang tinggi.
Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan,
antara lain :
a.
Claustrophobia dan Agoraphobia.
b.
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup,
sedangkan Agoraphobia adalah
rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c.
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi.
Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi,
misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya
air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
d.
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di
tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul
sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki
agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
e.
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang
akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum
jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam
pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
f.
Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa
apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak
mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan
terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya
ketakutan kalau sampai terulang lagi.
APA YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI PHOBIA?
Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu
jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema
psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan
sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia
adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebabsebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
C.
KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah:
a.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,
demam, nyeri pada lambung
b.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,
apatis, cemburu, mudah marah.
BENTUK FRUSTASI ANTARA LAIN :
a.
Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak
terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.
b.
Regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau
kekanak-kanakan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai
meraung-raung, memecah barang-barang
c.
Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama
(tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri,
membenturbenturkan kepala pada benda keras.
d.
Proyeksi merupakan usaha melempar atau memproyeksikan kelemahan
dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah; awak yang
tidak pandai menari,dikatakan lantai yang berjungkit
e.
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
dalam imaginasinya, misalanya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan
diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaaan dengan pengusaha kaya yang
sukses
f.
Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya superior dari pada orang lain.
g.
Autisme adalah gejala menutup diri secara diri secara total dari
dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan
fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya
sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan
hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak
boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak yang bernama
Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan
dengan judul Arie Hanggara.
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Karena
perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya:
1.
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh
majikannya,sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya
supaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan
sekaligus merasdakan penderitaan, sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan
2.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak
kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi
hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu dapat
diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan
3.
Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh
seniman Rendra dalam puisinya "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota
Jakarta" perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang
memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota
itu.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam
peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna"
,"nasib sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah
hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang
kekerasan dan lain-lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar