Saatnya
yang Indie Ber-3D
SAATNYA BUAT FILM 3D
KARYA KITA SENDIRI! DAN UPLOAD FILMMU DI MEDIA SOSIAL!
Siapa sih yang nggak suka film dengan format 3D? Mata kita
dimanjakan dengan efek-efek pop-up yang membuat pengalaman menonton
semakin menyenangkan! Tapi kalian tahu nggak,film 3D itu nggak hanya bisa
dinikmati di bioskop lho. Sekarang kita juga bisa buat sendiri dengan gadget
yang dekat dengan kita! Cuma sebelumnya,kenalan dulu,yuk,sama jenis-jenis
film fil 3D yang sebelumnya kita sudah kenal sejak lama.
Di generasi pertama,ada yang namanya
Anaglyph Stereoscopy. Sebenarnya tahun 2000-an,film 3D jenis ini sempat
menghiasi layar kaca kita lho,ada yang masih ingat nggak? Dan yang kedua,ada
juga 3D yang menggunakan Polarized System. Ini dia nih jenis film 3D
yang sering kita tonton di bioskop-bioskop kesayangan kita. Gambar dilayar agak
berbayang dan perlu menggunakan kacamata khusus untuk menontonnya.
Nah,yang bisa kita bikin untuk film
3D adalah yang menggunakan Anaglyph Stereoscopy alias generasi pertama!
Pada dasarnya pembuatan film 3D sama dengan pembuatan film pada umumnya. Namun
tetap saja,beberapa hal dibawah ini wajib kita ketahui hubungannya dalam 3D filmmaking!
1.
Twin Camera!
Kamera yang digunakan harus kembar
identik,alias sama persis. Kalau kita pakai kameara DSLR dengan lensa
tambahan,lensa tersebut harus sama dan kedua kamera ditempatkan sejajar dengan
bantuan riging.
Riging adalah besi yang
memiliki kuncian agar dua kamera tersebut brada di jarak yang tetap dan
bergerak secara bersamaan. Alat ini biasanya dipasang dia atas tripod. Untuk
menekan tombol record secara bersamaan,kita juga harus menggunakan connector
kamera satu dengan yang lainnya.
2.
No Bokeh! Free Focus!
Dalam sinematografi 3D,teknik blurring
atau memainkan bokeh sangat diharamkan! Biarkan kamera menyampaikan gambar
apa adanya kepada mata. Nanti pas nonton dengan bantuan kacamata 3D,mata akan
bekerja sendiri menentukan focus,ke bagian fore ground,center atau
background. Jadi pengambilan gambar,semua harus fokus dan nggak tertuju
pada objek tertentu.
3. Permainan
Angel
Untuk memunculkan efek 3D sudah
pasti kita harus memikirkan lebih jauh mengenai penempatan objek. Kita juga
harus pintar-pintar mengambil angle,sehingga tersa kedalaman ruangnya.
Jangan smapai mengambil gambara terlalu jauh,karena background dan objek
akan terlihat menempel dan kesan 3D-nya akan berkurang.
4.
Double Editing
Hasil pengambilan gambar 3D berasal
dari dua kamera. Satu mewakili mata kiri dan satunya lagi mewakili mata kanan.
Makanya keduanya harus di-edit dan nggak boleh ada perbedaan sedikit
pun. Pada saat meng-edit juga harus ditentukan pergerakkan scene-nya.
Jangan sampai gambar berganti terlau cepat,karena ketika kita menonton film 3D
mata kita bekerja sangat berkonstruksi. Sehingga,kelelahan akan cepat terjadi
dibandingkan dengan menonton film biasa!
5.
Short Film 3D is Very Recommended!
Ya,film pendek sangat cocok kalau
dibuat versi 3D. Kenapa? Selain karena durasi filmnya yang pendek,secara cerita
film pendek pun bukan sebuah film yang membutuhkan konsentrasi penuh dari
penontonnya. Jadi ,filmmaker bisa fokus kepadas kesan pop-up di
setiap scene yang dibuat.
Sudah tahu kan? Nah,tunggu apalagi
buat filmmu lebih menarik dengan 3D,dijamin bikin teman-teman kamu iri dan
langsung minta diajarin! So,selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar