Translate

Jumat, 28 November 2014

Saatnya yang Indie Ber-3D
SAATNYA BUAT FILM 3D KARYA KITA SENDIRI! DAN UPLOAD FILMMU DI MEDIA SOSIAL!
           
Siapa sih yang nggak suka film dengan format 3D? Mata kita dimanjakan dengan efek-efek pop-up yang membuat pengalaman menonton semakin menyenangkan! Tapi kalian tahu nggak,film 3D itu nggak hanya bisa dinikmati di bioskop lho. Sekarang kita juga bisa buat sendiri dengan gadget yang dekat dengan kita! Cuma sebelumnya,kenalan dulu,yuk,sama jenis-jenis film fil 3D yang sebelumnya kita sudah kenal sejak lama.

            Di generasi pertama,ada yang namanya Anaglyph Stereoscopy. Sebenarnya tahun 2000-an,film 3D jenis ini sempat menghiasi layar kaca kita lho,ada yang masih ingat nggak? Dan yang kedua,ada juga 3D yang menggunakan Polarized System. Ini dia nih jenis film 3D yang sering kita tonton di bioskop-bioskop kesayangan kita. Gambar dilayar agak berbayang dan perlu menggunakan kacamata khusus untuk menontonnya.

            Nah,yang bisa kita bikin untuk film 3D adalah yang menggunakan Anaglyph Stereoscopy alias generasi pertama! Pada dasarnya pembuatan film 3D sama dengan pembuatan film pada umumnya. Namun tetap saja,beberapa hal dibawah ini wajib kita ketahui hubungannya dalam 3D filmmaking!

1. Twin Camera!

            Kamera yang digunakan harus kembar identik,alias sama persis. Kalau kita pakai kameara DSLR dengan lensa tambahan,lensa tersebut harus sama dan kedua kamera ditempatkan sejajar dengan bantuan riging.

            Riging adalah besi yang memiliki kuncian agar dua kamera tersebut brada di jarak yang tetap dan bergerak secara bersamaan. Alat ini biasanya dipasang dia atas tripod. Untuk menekan tombol record secara bersamaan,kita juga harus menggunakan connector kamera satu dengan yang lainnya.

2. No Bokeh! Free Focus!

            Dalam sinematografi 3D,teknik blurring atau memainkan bokeh sangat diharamkan! Biarkan kamera menyampaikan gambar apa adanya kepada mata. Nanti pas nonton dengan bantuan kacamata 3D,mata akan bekerja sendiri menentukan focus,ke bagian fore ground,center atau background. Jadi pengambilan gambar,semua harus fokus dan nggak tertuju pada objek tertentu.

3. Permainan Angel

            Untuk memunculkan efek 3D sudah pasti kita harus memikirkan lebih jauh mengenai penempatan objek. Kita juga harus pintar-pintar mengambil angle,sehingga tersa kedalaman ruangnya. Jangan smapai mengambil gambara terlalu jauh,karena background dan objek akan terlihat menempel dan kesan 3D-nya akan berkurang.

4. Double Editing

            Hasil pengambilan gambar 3D berasal dari dua kamera. Satu mewakili mata kiri dan satunya lagi mewakili mata kanan. Makanya keduanya harus di-edit dan nggak boleh ada perbedaan sedikit pun. Pada saat meng-edit juga harus ditentukan pergerakkan scene-nya. Jangan sampai gambar berganti terlau cepat,karena ketika kita menonton film 3D mata kita bekerja sangat berkonstruksi. Sehingga,kelelahan akan cepat terjadi dibandingkan dengan menonton film biasa!

5. Short Film 3D is Very Recommended!

            Ya,film pendek sangat cocok kalau dibuat versi 3D. Kenapa? Selain karena durasi filmnya yang pendek,secara cerita film pendek pun bukan sebuah film yang membutuhkan konsentrasi penuh dari penontonnya. Jadi ,filmmaker bisa fokus kepadas kesan pop-up di setiap scene yang dibuat.
            Sudah tahu kan? Nah,tunggu apalagi buat filmmu lebih menarik dengan 3D,dijamin bikin teman-teman kamu iri dan langsung minta diajarin! So,selamat mencoba!

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar